SBY peringatkan Ngabalin : Saya Bukan Bawahan Jokowi
Rakyat Update. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi berbagai pertanyaan seputar Pilpres 2019 salah satunya soal pernyataan Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut SBY tidak izin Joko Widodo untuk mendukung Prabowo Subianto.
Padahal
Ngabalin menegaskan antara SBY dan Jokowi sudah tak ada hambatan karena
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditawarkan jadi menteri. Pertanyaan soal
pernyataan Ngabalin ini disampaikan wartawan dalam sesi tanya jawab di
Mega Kuningan, Jakarta.
SBY
dengan nada tinggi memberi komentar soal Ngabalin, dengan menegaskan
dirinya tak perlu izin Jokowi kalau mau mendukung Prabowo Subianto.
Bahkan SBY meminta Ngabalin untuk hati-hati berbicara.
“Saya
tidak harus izin dengan beliau. SBY bukan bawahan Jokowi. Kami saling
hormat menghormati. Kalau itu keluar dari Ngabalin hati-hati kalau
berbicara,” ujar SBY.
“Saya
tidak mengatakan ini hambatan dengan Pak Jokowi tetapi ada hambatan
dengan koalisi. Bukan dengan Pak Jokowi, hubungan saya dengan Pak Jokowi
tetap baik,” ucap dia.
SBY lalu menyampaikan jangan ada yang menyimpulkan seolah-olah dirinya ada masalah dengan Jokowi.
“Dan tidak ada kata-kata harus minta izin. Saya tidak tahu sekolahnya di mana,” ujar SBY.
Tak
hanya itu, SBY juga menepis tudingan Ketum PPP M. Romahurmuziy yang
menyatakan apabila Demokrat tidak jadi berkoalisi dengan Jokowi, hal itu
dikarenakan aspirasinya terkait cawapres tidak diwadahi oleh koalisi
Jokowi.
“Kalau
saya mendengar dari Bung Romy pimpinan PPP, seolah-olah SBY tidak jadi
berkokalisi dengan Pak Jokowi lantaran yang ditawarkan jadi cawapres
tidak diwadahi, salah. Saya harap Bung Romy hati-hati dalam mengeluarkan
statement, tidak baik mengeluarkan statement tanpa dasar yang kuat,”
pangkasnya.
Sehari
sebelumnya, ketika pertemuan dengan Prabowo, SBY juga sempat
mengungkapkan adanya rintangan dan hambatan sehingga tidak bisa membuat
partainya berkoalisi dengan Jokowi di Pilpres 2019.
Komentar
Posting Komentar